Minggu pagi ketika banyak orang sibuk dengan persiapan gowes dan senam aerobik, saya malah asyik menyeduh teh hangat.
Saya tetap mencoba istiqamah menerapkan prinsip physical distancing, semoga cepat berakhir pandemi corona di Indonesia.
Sejujurnya saya kehabisan ide untuk menulis di hari ini. Baiklah, saya pilih ide ngawur dan ringan saja daripada nggak ada bahan tulisan.
"Nggak apa apa ya ?"
"Okey kalo begitu !"
Anda pernah melihat jenis mobil di bawah ?
Banyak orang menyebutnya sebagai Colt Brundul.
Mobil tersebut bermerek Mitsubishi dengan nama varian Colt T120 diproduksi antara tahun 1973-1981 dan merupakan salah satu jenis mobil bak terbuka. Kedua hal ini menjadi sebab ia dikenal sebagai Colt Brundul.
Soal tenaga angkut, sudah pasti terbukti.
Silakan tanya kepada yang pernah menjajalnya.
Banyak wong sugih dahulu lebih menyukai membeli colt brundul daripada mobil pick up lain atau mobil penumpang (station wagon). Pertimbangan manfaat lebih dominan menjadi alasan memiliki mobil daripada simbol status sosial seperti saat ini.
Harus saya katakan bahwa colt brundul ini multi manfaat. Utamanya ialah mengangkut barang. Tambahannya ialah mengangkut manusia dalam jumlah yang lebih banyak.
Kesehariannya, pemilik colt brundul mengangkut barang dagangan yang hendak di jual ke pasar.
Setelah sampai di pasar dan selesai memindahkan barang dagangan ke kios, colt brundul kemudian thek-thek atau nongkrong di pinggir keramaian jalan berharap ada orang yang membutuhkan jasa angkut barang.
Sangat jarang colt brundul tidak menghasilkan uang setiap hari. Sehingga, saya memaknai colt brundul sebagai alat transportasi sekaligus alat pencari nafkah.
Meskipun colt brundul ini berusia tua, namun dari sisi kenyamanan harus saya akui luar biasa. Sungguh demikian.
Oo...
Oo...
Oo...
Oo...
Sorry banget.
Buntu ngembangin kalimat nih.
Nggak bisa lanjut dulu ya.....;-)
(***)
Comments
Post a Comment