Skip to main content

'Bokong Truk'

Alhamdulillah. Sampai saat ini tidak ada lembaga yang berwenang melakukan sensor terhadap judul tulisan. 

"Judulnya vulgar ?"

"Nggak juga."

"Tuh ada 'bokong' ?"

"Tapi bukan bokong orang."

"Okeylah kalo begitu."

"Siiiiippppp."

Banyak pengalaman diperoleh selama berkendara di jalan raya. Berbagai hal sangat mungkin diperoleh secara secara 'tidak sengaja.'

Satu dari sekian banyak hal yang 'tidak sengaja' ditemui ialah gambar dan narasi di 'bokong truk'. 'Bokong truk' ialah  bagian paling belakang pada bak truk.

Perhatikan beberapa gambar di bawah.





Kedua gambar di atas merupakan hasil kreativitas. Harus tetap diapresiasi.

Banyak pemobil maupun pemotor bisa saja tersenyum melihat kedua gambar tersebut dan semisalnya.

Senyum mereka saya maknai sebagai bentuk penghargaan. Saya memiliki tiga landasan penghargaan terhadapnya.

Satu. Aktualisasi Gagasan.
Untuk membuat orang tersenyum, banyak gagasan  harus digali untuk dimunculkan.  

Proses menggali gagasan tidak semudah tersenyum saat menikmatinya. Tema, design gambar dan narasi harus dipikirkan menjadi suatu materi agar orang bisa tersenyum.

Tidak berlebihan  saya katakan bahwa gambar dan narasi pada 'bokong truk' sebagai sebuah karya seni. 

Suatu hal bisa dinamakan karya seni bila ia memiliki unsur keindahan. Hal itu telah terpenuhi pada gambar dan narasi yang ada di 'bokong truk.' 

Dua. Selektivitas Pemilihan Media.
Gagasan yang telah terbentuk berupa gambar dan narasi, tentu  membutuhkan media agar layak dinikmati

'Bokong truk' menjadi media yang tepat dalam meletakkan wujud riil karya seni tersebut.  

Sangat mungkin karya seni tersebut ditempatkan di media selain 'bokong truk', tetapi ia akan kehilangan ruh. 

Ruh yang ada pada karya seni 'bokong truk' ialah sisi hiburan (entertainment) bagi  siapapun selagi berkendara di jalan raya.

Tiga. Pesan Komunikatif.
Tahap ini merupakan tahap yang paling krusial. Dikatakan krusial karena menuntut keterpaduan antara gambar, narasi dan pesan yang diharapkan dari sebuah karya seni 'bokong truk' tersebut. 

Beragam pesan yang hendak disampaikan bisa beragam. Misalnya, pesan dimaksudkan sebagai guyonan, nasehat diri sesama pengguna jalan, bahkan kritik ke pihak tertentu.

Gambar bisa perfect, namun narasi tidak menggigit, orang mungkin  menilainya sebagai hiasan dinding.

Narasi setajam pisau, tetapi gambar tidak artistik, orang bisa menganggapnya sebagai omong kosong.

Gambar dan narasi harus klop.   Keduanya bertindak seolah-olah sedang berbicara kepada setiap orang yang menatap 'bokong truk.'

Selamat berkendara dan tetap pelototi setiap 'bokong truk', mungkin Anda bisa tersenyum.

(***)


Comments

Popular posts from this blog

Masuk Angin

Tadi malam udara Kota Jakarta sangat dingin  karena hujan. Wanita yang melahirkanku masuk angin jadinya.  Penyakitnya wong ora duwe ya masuk angin. Mau dibawa ke rumah sakit tentu dikatakan  berlebihan.  Khawatir diketawain   BPJS Kesehatan. Masuk angin wae  ke rumah sakit. Lalu beliau minta tolong kepadaku untuk kerikan dan pijat di badan. Sebagai anak yang berbakti kepada orang tua... cieee .... Yaa harus melakukan yang diminta. Insya Allah. Ibuku kerap kerikan bila masuk angin. Itu karena kami wong cilik  sehingga  nggak cukup duit pergi ke dokter dan menebus obat ke apotek.  Ibuku juga bukan orang pintar yang minum Tolak Angin saat masuk angin.  Cukup kerikan sambil melestarikan warisan leluhur dalam pengobatan. Bismillah . Nyuwun bagas waras. Kuambil minyak gosok dan urut, uang logam Rp 1000 warna perak-kuning dan Rp 500 warna kuning serta tissue yang berada di wadahnya. Konon, harga kedua uang logam tersebut saat ini mencapai ratusan juta loh... Kuputarkan lagu lagu lawas k

Ora Opo Opo

Senin pagi ini Jakarta tampak mendung. Matahari enggan menampakkan sinarnya. Tak seperti beberapa hari sebelumnya.   Hari ini tanggal 13 Juli 2020 dimulainya tahun ajaran baru bagi anak sekolah di semua jenjang. Semoga saja suasana mendung pagi ini bukan firasat tentang suramnya kualitas pendidikan di saat pandemi Corona yang belum menunjukkan kapan akan berakhir. Allahu A'lam . Saya tetiba teringat  ketika menjadi siswa baru di tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas). Dulu, para murid baru mengawali sekolah di tingkat SMP dan SMA  dengan mengikuti upacara penerimaan siswa baru di hari Senin. Saat itu pula semua siswa saling berkenalan sesama mereka. Setelah mereka saling kenal maka pendidikan wajib yang harus diikuti ialah Penataran P4 (Pedoman penghayatan dan Pengamalan Pancasila) yang dilakukan selama satu minggu. Itu berlaku bagi murid baru tingkat SMP dan SMA. Jaman sekarang  istilah yang tepat menganalogikan hal di atas ialah MOS (Masa Orientas

Alih Status Pegawai KPK Menjadi ASN

Menyandang status Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi idaman bagi sebagian besar orang. Jaminan pensiun, kenyamanan kerja dan berbagai fasilitas merupakan beberapa alasan yang menjadi motivasi meraih pekerjaan sebagai ASN. Menyandang status ASN tidak selalu menjadi  kabar gembira. Setidaknya hal itu terjadi di lingkungan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Status pegawai KPK sebagai ASN tertuang dalam Peraturan Pemerintah  (PP) Nomor 41 Tahun 2020 tentang Pengalihan Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi Aparatur Sipil Negara. Peraturan tersebut merupakan konsekuensi yuridis terhadap Undang Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) Nomor 19 Tahun 2019. Alih status pegawai KPK sebagai ASN sejatinya bertentangan dengan Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa dalam Memberantas Korupsi  (United Nations Convention Againts Corruption)  dimana Indonesia ikut meratifikasi hal itu. PP No. 41 Tahun 2020 memperlihatkan bahwa saat ini  keberadaan KPK merupakan  bagian dari pemerintah