Kemarin, saya membahas polemik pernyataan Mendikbud tentang sekolah negeri.
Kini, saya mengulas sedikit tentang sekolah swasta.
Harus dikatakan secara jujur bahwa kiprah masyarakat dalam dunia pendidikan telah lebih dulu ada sebelum berdirinya Republik Indonesia. Berpijak kenyataan di atas, keberadaan sekolah swasta sewajarnya tetap dipertahankan keberadaannya.
Saya mencoba membagi dua jenis sekolah swasta, yaitu sekolah swasta favorit dan sekolah swasta mediocre.
Sekolah swasta favorit mampu bersaing dengan sekolah negeri dalam menggaet siswa. Tetapi, sekolah swasta mediocre dengan kualitas tak sebaik sekolah swasta favorit mengalami kesulitan dalam keadaan tersebut.
Sebagian pihak berpendapat bahwa kekurangan siswa menjadi sebab utama ancaman kebangkrutan sekolah swasta mediocre, itu benar.
Namun, saya berpendapat bahwa sedikitnya jumlah siswa di sekolah swasta mediocre ialah akibat mahalnya biaya pendidikan di sekolah swasta mediocre tetapi kualitas pendidikan tidak sesuai dengan harapan.
Dengan adanya kesulitan mendapatkan siswa, maka keberadaan sekolah swasta mediocre berada dalam ketidakpastian.
Saya memiliki dua gagasan dalam mempertahankan eksistensi sekolah swasta mediocre.
Subsidi dana pendidikan. Pemerintah harus lebih mengapresiasi peran sekolah swasta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Wujud apresiasi terbaik berupa subsidi dana pendidikan bagi sekolah swasta mediocre agar mampu bersaing dengan sekolah negeri. Sebab, sekolah swasta mediocre dan sekolah negeri memiliki kesamaan tujuan yakni : mencerdaskan bangsa.
Ketiadaan subsidi dana pendidikan kepada sekolah swasta mediocre berimbas pada tidak maksimalnya proses belajar mengajar di sekolah. Alhasil, tingkat prestasi siswa bisa dikatakan tidak memadai.
Rendahnya prestasi siswa di sekolah swasta mediocre bisa menjadi promosi buruk bagi sekolah tersebut.
Selanjutnya, hilanglah kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan sekolah swasta mediocre dalam menghasilkan siswa pintar.
Inilah realita yang umum terjadi, sejauh yang saya ketahui.
Hal bertolak belakang terjadi di sekolah swasta favorit. Sumber pendanaan besar dan rutin mampu menunjang proses belajar mengajar secara maksimal.
Situasi di atas menciptakan antusiasme guru dalam memberikan ilmunya kepada para siswa di sekolah itu.
Imbas hal tersebut berupa prestasi siswa sepadan dengan prestasi siswa sekolah negeri favorit.
Kondisi demikian menjadi sebab kelanggengan eksistensi sekolah favorit swasta.
Shortly, tujuan pemberian subsidi dana bagi sekolah swasta mediocre ialah kemampuan berkompetisi dengan sekolah swasta favorit.
Akuisisi sekolah swasta. Saya berkeyakinan bahwa akuisisi merupakan cara realistis menguntungkan berbagai pihak.
Akuisisi dilakukan oleh sekolah swasta favorit bersumber dana besar terhadap sekolah swasta mediocre bersumber dana terbatas dan dalam kondisi memprihatinkan.
Sekolah swasta mediocre yang telah berganti kepemilikan bisa dikapitalisasi menjadi cabang sekolah swasta favorit yang telah ada.
Kepercayaan masyarakat terhadap reputasi sekolah swasta favorit memberikan dua manfaat.
Bagi sekolah swasta favorit, akuisisi sekolah swasta mediocre berarti bertambahnya peluang keuntungan finansial yang diperoleh dari masyarakat.
Bagi sekolah swasta mediocre, ia mendapat sejumlah dana yang bisa dikonversi oleh yayasan selaku pemilik menjadi modal produktif.
(***)
Comments
Post a Comment