Skip to main content

Posts

Memahami Wahhabi Secara Tepat

#by : b. yudhiarto# Apa yang terlintas ketika kata “Wahhabi” terdengar oleh telinga ? Bisa dipastikan akan banyak tanggapan yang sebagian besar bernada negatif bila mendengar hal tersebut. Wahhabi digunakan oleh bangsa-bangsa penjajah di negara-negara mayoritas berpenduduk muslim untuk membuat stigma buruk terhadap perlawanan yang dilakukan kaum muslimin yang tertindas.  Di India, wahhabi digunakan untuk menamai perlawanan kaum muslimin dalam memerangi penjajahan Inggris.  Hal yang serupa terjadi saat Perancis menjajah negara-negara di Afrika Utara dan Italia saat menguasai Libya.  Di Indonesia juga terjadi hal tersebut ketika Belanda melabeli Imam Bondjol di Sumatera Barat sebagai seorang wahhabi. Kini, sebutan wahhabi ditujukan kepada dakwah Islam yang dirasa kurang cocok atau bertentangan dengan tradisi keislaman bagi sebagian besar penganut Islam di Indonesia.  Sesama muslim pun mudah sekali melontarkan tudingan wahhabi kepada sesamanya hanya karena perbedaan memahami hukum fiqih.

Ibadah yang AfdhaL

#by : b. yudhiarto# Menjadi fitrah bagi manusia  membutuhkan Allah dalam hidupnya. Bentuk nyata kebutuhan manusia terhadap Allah ialah ibadah.  Secara ringkas, ibadah didefinisikan sebagai segala bentuk ketaatan kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala yang meliputi amalan zhahir dan amalan bathin untuk mendapat Ridha-Nya.  Di dalam Aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah, ibadah merupakan bentuk keimanan terhadap Tauhid ‘Uluhiyyah. Semua manusia tentu ingin agar ibadah yang dilakukan diterima Allah Ta’ala. Ada dua syarat suatu ibadah diterima oleh Allah yakni : Ikhlas dan ‘Ittiba. Pertama. Ikhlas ialah melakukan ketaatan atau peribadahan semata-mata karena Allah dan mengharapkan pahala dari-Nya. Hal yang keliru bila memaknai ikhlas sebagai sesuatu yang dilakukan tanpa mengharap pamrih apapun.  Sederhananya, ikhlas ialah mengharap pahala dari Allah Arrahman Arrahim.  Ikhlas merupakan hal yang bukan mustahil  dilakukan hanya godaan untuk mengharap sanjungan dan pujian dari manusia itulah suatu kendala ya

Memahami Munafik

Memahami Munafik   #by : b. yudhiarto# Tuduhan munafik kepada seseorang ialah suatu perkara besar di sisi Allah namun hal ini kerap terucap dari sebagian kita. Sepanjang diutus menjadi Rasul, Nabi SAW tidak pernah mengeluarkan tuduhan munafik secara terbuka kepada seseorang. Nabi SAW mengetahui siapa saja orang munafik namun beliau menahan diri untuk tidak mengumumkan hal tersebut kepada para shahabat. Hanya kepada Hudzaifah ibnuL Yaman, Nabi SAW memberitahukan siapa yang tergolong orang munafik dan Hudzaifah ibnuL Yaman juga tidak membuka rahasia tentang siapa saja orang munafik yang disebutkan Rasulullah. Nifak ialah menampakkan kebaikan dan menyembunyikan keburukan. Pelaku nifak disebut sebagai munafik. Munafik pertama ialah Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul. Munafik hanya akan menampakkan diri ketika umat Islam lemah atau mengalami perpecahan. Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul tidak pernah secara nyata menentang Nabi SAW dan melecehkan Islam karena pada saat dia hidup, Rasulullah dan para