Skip to main content

Teh yang Nikmat

Tempo hari saya menikmati kopi hitam untuk mengusir dingin pagi hari di Jakarta.

Kali ini saya mau bicara ringan tentang teh.

Yups..!!!

Tanaman teh dikenal dengan nama ilmiah Camellia sinensis banyak ditanam di dataran tinggi di Indonesia. Setidaknya beberapa daerah dikenal sebagai penghasil teh yakni Bogor, Subang, Pangalengan, Slawi dan Malang.

Teh pada umumnya memiliki tiga jenis : teh hitam, teh hijau dan teh putih. Penggolongan tingkat kepekatan teh ini terkait dengan proses fermentasi selama masa produksi. Fermentasi pada teh dilakukan untuk mendapatkan karakteristik berupa warna seduhan, aroma dan warna ampas seduhan. Semakin pekat warna teh semakin menunjukkan adanya proses fermentasi yang lama.
Tingkat kepekatan pada teh juga berbanding terbalik dengan harga di pasaran. Semakin berkurang kepekatan warna  teh semakin mahal harga yang harus dibayar untuk mendapatkannya.
Teh putih ialah teh dengan harga di atas rata-rata harga pasar.

Secara umum masyarakat Indonesia mengkonsumsi teh hitam dan teh hijau. Kedua jenis teh itu hampir pasti ada di setiap rumah, warung pinggir jalan hingga restoran mewah di hotel berbintang.

Tahukan Anda khasiat utama teh ?

Penelitian yang dilakukan oleh University of Kansas menyatakan bahwa anti-oksidan yang terkandung di dalam teh memiliki khasiat sekitar 100 kali Vitamin C dan 25 kali lebih besar daripada Vitamin E.

Anti-oksidan ini sangat bagus  mencegah adanya resiko penyakit kanker, menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah terjadinya tekanan darah tinggi (hipertensi).
Jadi, salah satu kebiasaan sehat ialah rutin mengkonsumsi teh sebagai minuman.

Bagian tanaman teh yang dimanfaatkan sebagai minuman teh ialah kuncup (pucuk) dan daun muda pada tanaman teh tersebut.

Setelah melewati proses produksi kedua bagian tanaman teh itu berubah bentuk menjadi teh celup dan teh kepyur. 
Entah dengan pertimbangan apa saya tidak memahami secara rinci hingga kedua bentuk teh tersebut hadir di Indonesia. 

Pertimbangan bisnis ? 
Tentu.

Bagaimana rasa teh yang nikmat itu ?

Sangat relatif jawaban dari pertanyaan ini.
Secara pribadi saya menyukai teh dengan dicampur gula pasir sehingga aroma teh yang harum dan rasa sepat masih terasa.
Sebagian orang sangat mungkin menyukai teh beraroma melati  dan dicampur gula pasir sehinga berkurang rasa sepat teh namun tercium aroma wangi melati dari teh tersebut.
Tak ada yang keliru bila berbicara selera.

Demikian pula dengan pertanyaan bagaimana menikmati teh, apakah dengan cara diminum hangat sehingga dikenal sebagai teh hangat atau diminum dengan es sehingga berasa dingin sebagai es teh ?

Tidak ada jawaban yang mutlak benar untuk pertanyaan di atas. Jawaban yang tepat ialah kembali kepada konteks dan selera setiap penikmat teh.

Menurut pengalaman sehari hari, lazimnya orang Indonesia meminum teh hangat saat pagi dan petang hari. 
Es teh sangat lazim ditemui hampir di setiap warung makan dan es teh ini tetap nikmat diminum kapan saja sebagai pelapas dahaga yang menyegarkan.

Dalam kehidupan sehari-hari saya menikmati teh dengan cara memadukan bentuk dan rasa teh yang sudah ada di pasaran. 
Saya padukan antara teh kepyur dengan beberapa teh celup.

Hal itu saya peroleh dari saran penjual angkringan di Kota Solo. Dia membagikan rahasia wedang teh sehingga nikmat diminum ketika saya makan di angkringan milikya.

Teh memiliki ragam aroma yang variatif satu dengan yang lainnya. Setiap merk teh yang dijual dipasaran juga terbukti memiliki varian rasa yang lengkap.

Mengkombinasikan antara teh kepyur dan teh celup dengan berbagai rasa yang berlainan akan menghasilkan keserasian aroma rasa teh yang sangat harum namun masih menyisakan rasa sepat sebagai ciri khas teh. Saya baru bisa merasakan hal itu setelah beberapa kali mencoba. 
Biasanya saya gunakan teko untuk membuat teh. Saya tempatkan teh kepyur merek A lalu saya tambahkan ke dalam teko tersebut berupa teh celup merek B dan merek C lalu saya tuang air mendidih ke dalam teko yang terdiri dari tiga teh tersebut.
Setelah sekian waktu bercampur lalu tuang ke dalam gelas kecil untuk menikmati teh tersebut dan rasakan nikmatnya.

Kemepyar...!!!

Sudah pukul empat sore. Saatnya tea time dulu.

(***)

Comments

Popular posts from this blog

Masuk Angin

Tadi malam udara Kota Jakarta sangat dingin  karena hujan. Wanita yang melahirkanku masuk angin jadinya.  Penyakitnya wong ora duwe ya masuk angin. Mau dibawa ke rumah sakit tentu dikatakan  berlebihan.  Khawatir diketawain   BPJS Kesehatan. Masuk angin wae  ke rumah sakit. Lalu beliau minta tolong kepadaku untuk kerikan dan pijat di badan. Sebagai anak yang berbakti kepada orang tua... cieee .... Yaa harus melakukan yang diminta. Insya Allah. Ibuku kerap kerikan bila masuk angin. Itu karena kami wong cilik  sehingga  nggak cukup duit pergi ke dokter dan menebus obat ke apotek.  Ibuku juga bukan orang pintar yang minum Tolak Angin saat masuk angin.  Cukup kerikan sambil melestarikan warisan leluhur dalam pengobatan. Bismillah . Nyuwun bagas waras. Kuambil minyak gosok dan urut, uang logam Rp 1000 warna perak-kuning dan Rp 500 warna kuning serta tissue yang berada di wadahnya. Konon, harga kedua uang logam tersebut saat ini mencapai ratusan juta loh... Kuputarkan lagu lagu lawas k

Ora Opo Opo

Senin pagi ini Jakarta tampak mendung. Matahari enggan menampakkan sinarnya. Tak seperti beberapa hari sebelumnya.   Hari ini tanggal 13 Juli 2020 dimulainya tahun ajaran baru bagi anak sekolah di semua jenjang. Semoga saja suasana mendung pagi ini bukan firasat tentang suramnya kualitas pendidikan di saat pandemi Corona yang belum menunjukkan kapan akan berakhir. Allahu A'lam . Saya tetiba teringat  ketika menjadi siswa baru di tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas). Dulu, para murid baru mengawali sekolah di tingkat SMP dan SMA  dengan mengikuti upacara penerimaan siswa baru di hari Senin. Saat itu pula semua siswa saling berkenalan sesama mereka. Setelah mereka saling kenal maka pendidikan wajib yang harus diikuti ialah Penataran P4 (Pedoman penghayatan dan Pengamalan Pancasila) yang dilakukan selama satu minggu. Itu berlaku bagi murid baru tingkat SMP dan SMA. Jaman sekarang  istilah yang tepat menganalogikan hal di atas ialah MOS (Masa Orientas

Alih Status Pegawai KPK Menjadi ASN

Menyandang status Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi idaman bagi sebagian besar orang. Jaminan pensiun, kenyamanan kerja dan berbagai fasilitas merupakan beberapa alasan yang menjadi motivasi meraih pekerjaan sebagai ASN. Menyandang status ASN tidak selalu menjadi  kabar gembira. Setidaknya hal itu terjadi di lingkungan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Status pegawai KPK sebagai ASN tertuang dalam Peraturan Pemerintah  (PP) Nomor 41 Tahun 2020 tentang Pengalihan Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi Aparatur Sipil Negara. Peraturan tersebut merupakan konsekuensi yuridis terhadap Undang Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) Nomor 19 Tahun 2019. Alih status pegawai KPK sebagai ASN sejatinya bertentangan dengan Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa dalam Memberantas Korupsi  (United Nations Convention Againts Corruption)  dimana Indonesia ikut meratifikasi hal itu. PP No. 41 Tahun 2020 memperlihatkan bahwa saat ini  keberadaan KPK merupakan  bagian dari pemerintah