Skip to main content

Posts

"Nggak Masuk Akal !!!"

#by : b. yudhiarto# Saya yakin kita sering mendengar jawaban "Nggak Masuk Akal !!!" dari seseorang kepada lawan bicaranya atau bahkan kita sendiri pernah menjawab dengan jawaban tersebut kepada seseorang sebagai respon dalam berkomunikasi. Banyak penyebab frase pendek "Nggak Masuk Akal !!!" terucap. Cara berpikir manusia yang beragam dan kompleks  menghasilkan berbagai tanggapan selama berlangsungnya proses komunikasi. Karakter individu sangat variatif : frekuensi bicara, berpemikiran konstruktif, berpemikiran sederhana dan sebagainya bahkan ada pula yang berpemikiran seorang oppurtunis. Beragam karakter tersebut tentu membuat sedikit sendatan dalam proses komunikasi.  Seseorang yang berpemikiran visioner, edukatif, solutif, dengan latar belakang tinggi  kerap mendapat jawaban "Nggak Masuk Akal !!!" bila berkomunukasi dengan seseorang berpemikiran sederhana, pragmatis, dan berlatar belakang pendidikan sekedarnya. Hal serupa bisa terjadi sebaliknya. "N

Kemiskinan atau Kebodohan : Mana yang Lebih Dulu ?

#by : b. yudhiarto# Sulit atau mudah menjawab judul di atas ? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kemiskinan ialah suatu keadaan tanpa memiliki banyak harta dan keadaan yang selalu berada dalam kekurangan. Sedangkan  kebodohan ialah keadaan yang sulit untuk mengerti suatu hal.  Kemiskinan dan kebodohan bertemu pada satu titik yang sama pada sebuah lingkaran. Sehingga menentukan mana yang lebih dahulu ada diantara keduanya menjadi sebuah hal yang menarik untuk dipahami. Menentukan pilihan mana yang lebih dulu ada antara kemiskinan atau kebodohan bisa menjadi hal mudah bila pilihan ditentukan tanpa didasari pemikiran, namun bisa menjadi hal yang bermakna bila pilihan didasarkan pada objektivitas berbasis data sehingga memunculkan rasionalitas dan bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Ada dua pendekatan dalam menentukan awal eksistensi kemiskinan dan kebodohan yakni : pendekatan akademis dan pendekatan religius. Pertama . Metode yang digunakan dalam pendekatan akademis ialah dengan

TINJAUAN UMUM MENYIKAPI PERMASALAHAN

#by : b. yudhiarto# Telah diketahui dan sulit dinegasikan bahwa manusia ialah makhluk sosial yang membutuhkan sesamanya dalam keseharian. Kebutuhan terhadap sesamanya melahirkan bentuk interaksi sosial yang beragam bentuknya. Keberagaman bentuk tersebut seringkali membuahkan permasalahan. Permasalahan yang ditimbulkan dalam interaksi salah satunya dilatarbelakangi oleh kemampuan berpikir dan bersikap yang tidak seragam antar individu. Begitu kompleksnya permasalahan sehingga sangat sulit melokalisasi suatu masalah. Ini terjadi karena suatu masalah biasanya ada keterkaitan dengan masalah yang lainnya. Terdapat dua bentuk masalah berdasarkan ukuran permasalahan yang ada : kecil dan besar. Bentuk masalah kecil dapat berupa masalah yang hanya melibatkan diri pribadi dan keluarga sedangkan bentuk masalah besar dapat berupa masalah kompleks yang menyangkut masyarakat dan negara. Sejatinya permasalahan yang timbul lebih disebabkan adanya perbedaan sudut pandang dan bukan berdasarkan kebe

Siapakah Ahlussunnah wal Jama'ah ?

Siapakah Ahlussunah wal Jama’ah ? #by : b. Yudhiarto# Nama Ahlussunnah wal Jama’ah begitu indah untuk semua umat Islam.  Keindahan nama tersebut membuat setiap muslim ingin selalu terikat didalamnya. Ahlussunnah wal Jama’ah bukanlah milik sedikit orang, milik kelompok/ organisasi tertentu juga bukan klaim pengakuan dari seseorang. Siapakah Ahlussunnah wal Jama’ah yang sesungguhnya ? Memahami makna dari Ahlussunnah wal Jama’ah haruslah dikembalikan sebagaimana nama tersebut terbentuk pada mulanya. Hal keliru bila memahami arti Ahlussunah wal Jama’ah hanya berdasarkan konsep kekinian (muta’akhir). Kata ‘ahlu’ secara terminologi bermakana sebagai ‘pengikut ; penerus’.  Hal ini cukup mudah dipahami karena konsepnya sangat sederhana. Kata “sunnah” secara terminologi bermakna segala perbuatan Zhahir dan perbuatan Bathin yang dilakukan Rasulullah shalallahu alaihi was sallam yang mencakup keyakinan (aqidah), ucapan, tindakan, perintah, larangan, bahkan sikap diam beliau. "Sunnah" b

Memahami Wahhabi Secara Tepat

#by : b. yudhiarto# Apa yang terlintas ketika kata “Wahhabi” terdengar oleh telinga ? Bisa dipastikan akan banyak tanggapan yang sebagian besar bernada negatif bila mendengar hal tersebut. Wahhabi digunakan oleh bangsa-bangsa penjajah di negara-negara mayoritas berpenduduk muslim untuk membuat stigma buruk terhadap perlawanan yang dilakukan kaum muslimin yang tertindas.  Di India, wahhabi digunakan untuk menamai perlawanan kaum muslimin dalam memerangi penjajahan Inggris.  Hal yang serupa terjadi saat Perancis menjajah negara-negara di Afrika Utara dan Italia saat menguasai Libya.  Di Indonesia juga terjadi hal tersebut ketika Belanda melabeli Imam Bondjol di Sumatera Barat sebagai seorang wahhabi. Kini, sebutan wahhabi ditujukan kepada dakwah Islam yang dirasa kurang cocok atau bertentangan dengan tradisi keislaman bagi sebagian besar penganut Islam di Indonesia.  Sesama muslim pun mudah sekali melontarkan tudingan wahhabi kepada sesamanya hanya karena perbedaan memahami hukum fiqih.

Ibadah yang AfdhaL

#by : b. yudhiarto# Menjadi fitrah bagi manusia  membutuhkan Allah dalam hidupnya. Bentuk nyata kebutuhan manusia terhadap Allah ialah ibadah.  Secara ringkas, ibadah didefinisikan sebagai segala bentuk ketaatan kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala yang meliputi amalan zhahir dan amalan bathin untuk mendapat Ridha-Nya.  Di dalam Aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah, ibadah merupakan bentuk keimanan terhadap Tauhid ‘Uluhiyyah. Semua manusia tentu ingin agar ibadah yang dilakukan diterima Allah Ta’ala. Ada dua syarat suatu ibadah diterima oleh Allah yakni : Ikhlas dan ‘Ittiba. Pertama. Ikhlas ialah melakukan ketaatan atau peribadahan semata-mata karena Allah dan mengharapkan pahala dari-Nya. Hal yang keliru bila memaknai ikhlas sebagai sesuatu yang dilakukan tanpa mengharap pamrih apapun.  Sederhananya, ikhlas ialah mengharap pahala dari Allah Arrahman Arrahim.  Ikhlas merupakan hal yang bukan mustahil  dilakukan hanya godaan untuk mengharap sanjungan dan pujian dari manusia itulah suatu kendala ya

Memahami Munafik

Memahami Munafik   #by : b. yudhiarto# Tuduhan munafik kepada seseorang ialah suatu perkara besar di sisi Allah namun hal ini kerap terucap dari sebagian kita. Sepanjang diutus menjadi Rasul, Nabi SAW tidak pernah mengeluarkan tuduhan munafik secara terbuka kepada seseorang. Nabi SAW mengetahui siapa saja orang munafik namun beliau menahan diri untuk tidak mengumumkan hal tersebut kepada para shahabat. Hanya kepada Hudzaifah ibnuL Yaman, Nabi SAW memberitahukan siapa yang tergolong orang munafik dan Hudzaifah ibnuL Yaman juga tidak membuka rahasia tentang siapa saja orang munafik yang disebutkan Rasulullah. Nifak ialah menampakkan kebaikan dan menyembunyikan keburukan. Pelaku nifak disebut sebagai munafik. Munafik pertama ialah Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul. Munafik hanya akan menampakkan diri ketika umat Islam lemah atau mengalami perpecahan. Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul tidak pernah secara nyata menentang Nabi SAW dan melecehkan Islam karena pada saat dia hidup, Rasulullah dan para