Skip to main content

Posts

Kopi

Jakarta pagi ini terasa sangat dingin. Tanggal 17 Juni 2020 sekitar pukul 5:40 BBWI. Menuangkan air ke dalam ketel lalu menyalakan kompor menjadi langkah awal mengusir rasa dingin yang menyergap. Sekitar lima menit saya panaskan air dalam ketel. Mendidih air. Saya yakin titik didihnya 100° C meski sampai kini saya tak pernah mengukurnya langsung. Itu pelajaran sekolah yang dulu kita dapat. Kuambil cangkir kecil lalu kutaruh gula sebanyak tiga sendok teh dan kopi bubuk sebanyak dua sendok teh. Rasio 3:2 kerap saya gunakan dalam membuat secangkir kopi hangat yang nikmat. Sambil menunggu kopi siap disruput, saya menulis blog hampa konten ini. Asal tulis dan mengalir saja. Beberapa alasan logis-rasional dapat ditemukan sebagai alasan mengapa banyak orang menyukai kopi. Satu . Bagi sebagian orang, minum kopi bisa menghasilkan ide ide kreatif.  Ini kerap terucap bagi mereka yang pekerjaannya terkait dalam produktivitas gagasan saat mereka  terjebak dalam kondisi kelelahan  menghasilkan gagas

Soto Tak Lagi Nikmat

Siapa tidak pernah makan soto ? Ya. Jenis kuliner ini hampir semua pernah merasakannya. Nikmat dengan limpahan bumbu alami yang menggugah selera. Soto lazimnya dinikmati bersama perkedel kentang , tempe goreng , sate ayam , sate usus maupun telur puyuh namun kurang begitu nikmat bila soto dinikamti bersama kerupuk. Sulit menolak bila ada tawaran soto diberikan dari seseorang. Sangat banyak varian soto di Nusantara misalnya : soto Betawi , soto Bogor , soto Kudus , soto Lamongan , soto Madura , soto Semarang dan coto Makassar . Jenis soto tak hanya terikat dengan asal daerah namun juga cara penyajian yang berlainan. Soto dari suatu daerah bisa kental dengan aroma daging sapi sementara soto dari daerah lain sangat berlimpah aroma ayam.  Ada pula soto yang banyak mengandung bihun di dalamnya namun ada juga soto yang sarat mi kuning dan telor di dalamnya.  Ada yang mengandung tomat dan kubis namun tidak ada untuk jenis soto yang lain.  Soto dengan kandungan santan secara umum lebih gur

Hikmah Perkembangan Kelapa sebagai Pengingat Kematian

Kematian didefinisikan secara ringkas sebagai berpisahnya ruh dari jasad. Berhentinya segala fungsi organ tubuh merupakan akibat dari hal itu. Tulisan singkat ini lebih sebagai analogi sederhana bahwa kematian tidaklah mengenal umur. Bagi masyarakat Jawa, perkembangan buah kelapa memiliki arti filosofis yang membuktikan bahwa kematian tidaklah mengenal usia. Yang lebih tua tidak mesti lebih dulu meninggal dunia daripada yang lebih muda. Kelapa memiliki perkembangan bertahap mulai dari : bluluk , cengkir , degan , dan krambil. Bluluk ialah bentuk buah kelapa yang berukuran sebesar telur ayam. Cengkir ialah bentuk lanjutan dari bluluk yang berukuran sebesar  tangan orang dewasa dan belum memiliki daging buah. Degan ialah buah kelapa muda yang memiliki tekstur kenyal pada daging buah. Banyak orang menikmati degan  dengan cara memakan daging buah dan meminum airnya. Nikmat dan tentu saja segar. Krambil ialah buah kelapa tua yang memiliki tekstur keras pada daging buah. Inilah tahap buah

Wahhabi : Sebuah Tuduhan Keliru

by : b. yudhiarto Membicarakan tentang tuduhan wahhabi memerlukan kesabaran yang dibarengi dengan keilmuan. Bila hanya kesabaran, hal itu tidak mencukupi untuk bisa menghentikan tuduhan wahhabi. Cukuplah dikatakan seseorang itu kurang berilmu bila dengan mudahnya ia mengucapkan kata "wahhabi" ke saudaranya sesama muslim. Mereka yang melontarkan tuduhan wahhabi sebenarnya tidak meyakini secara benar dan memahami secara dalam mengenai apa yang dia ucapkan itu. Umumnya mereka mengatakan bahwa "wahhabi" ialah manhaj (jalan) beragama yang berbeda dengan yang selama ini dia yakini dan lakukan. Dalam konteks ke-indonesia-an, "wahhabi" seringkali identik dengan manhaj yang berbeda dengan mayoritas umat Islam di nusantara. Tuduhan "wahhabi" kerap dialamatkan kepada ustadz yang berguru ke Arab Saudi dan para pengikutnya. Ustadz yang dituduh sebagai ustadz "wahhabi" lazimnya berdakwah dengan ciri : menegakkan tauhid & menghapus kesyirikan, m

Berharap Pujian Berbuah Hujatan

Satu lagi netizen Twitter menjadi korban dari tweet yang dia tulis. Akun @GusN**** namanya. Kultwit sarat unsur subjektif dan tendensius dengan maksud menyudutkan pihak tertentu disertai narasi narsistik dan provokatif menjadi penyebab hal itu terjadi.  Awalnya tweet yang ia tulis menarik simpati banyak netizen. Nama yang religius, foto ava berpeci dan latar belakang pendidikan keagamaan seolah menjadi jaminan akan tweet yang ia kemukakan. Penuh kebanggaan terhadap tempat menimba ilmu tersirat dalam setiap kalimatnya. Singkatnya, tempat ia menimba ilmu agama ialah tempat terbaik dibandingkan lembaga ilmu agama yang lain. Dengan kebanggan berlebihan tersebut, jatuhlah ia ke dalam perbuatan yang tidak semestinya yakni : memberikan tuduhan " wahhabi" bagi individu/jama'ah yang bukan berasal dari tempatnya menimba ilmu. Itu sangat nyata terlihat.  Semakin banyak tweet yang dia tulis, semakin tampak jelas subjektivitas dan tujuannya. Pada tahap akhir tweet yang ditulis

Block Akun Twitter Pengguna Lain

Pekan lalu muncul ketidaksepahaman dari sebuah akun di Twitter tentang "Tweet Berkualitas" sehingga terjadilah aksi block terhadap sejumlah besar akun Twitter Pekan ini muncul kembali ketidaksepahaman dari sebuah akun di Twitter. Masalah saat ini ialah aksi " block " terhadap sejumlah besar akun Twitter lain akibat comment terhadap tweet . Melakukan block ialah hak setiap pemilik akun Twitter. Pada bagian ini tak seorang pun bisa mengintervensi. Namun bila block dilakukan sebagai respon terhadap comment maka akan timbul dua penafsiran : benar dan keliru. Hampir semua pemilik akun Twitter yang waras jiwanya sepakat bahwa block dibenarkan bila tweet berisi hal-hal yang merendahkan harkat manusia, melecehkan/menyerang pribadi, provokatif dan pelbagai hal yang mengarah kepada konfrontasi. Namun aksi block terhadap comment bisa dikatakan keliru bila comment yang masuk imbas dari tweet yang sifatnya "mengada-ada" dan diakhiri dengan kalimat retorik. 

Optimalisasi Informasi

Saat ini kemajuan di bidang teknologi informasi sangatlah pesat. Kemutakhiran perangkat penunjang teknologi informasi (gadget) memiliki durabilitas yang relatif singkat bila dibandingkan dengan cepatnya perkembangan tersebut. Semakin cepatnya transformasi perangkat teknologi informasi (gadget) semakin cepat pula arus informasi mengalir.  Berkaca pada hal tersebut, kemudahan dalam mendapatkan informasi setiap waktu bukan lagi hal luar biasa bila dibandingkan beberapa tahun ke belakang.  Namun demikian, informasi yang sangat mudah diperoleh terasa sia sia bila tidak ditindaklanjuti menjadi hal produktif yang bernilai. Informasi tetaplah menjadi sebuah potensi bila tak termanfaatkan untuk tujuan spesifik. Namun,  informasi bisa beralih rupa menjadi data manakala dihadapkan kepada tujuan konstruktif. Optimalisai informasi dalam judul tulisan ini dimaksudkan untuk membangun beragam hal  konstruktif yang diperoleh berdasarkan informasi yang ada. Kemampuan setiap individu berbeda dalam meng