Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2020

Sekolah Negeri Terbuka bagi Seluruh Lapisan Masyarakat

Beberapa hari lalu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mangeluarkan pernyataan kontroversial bahwa sekolah negeri seharusnya hanya untuk lapisan masyarakat ekonomi rendah. Saya sedih mendengar hal tersebut. Seolah-olah strata ekonomi menjadi faktor tunggal  munculnya pernyataan tersebut. Saya menghargai  statement  Mendikbud. Namun, saya tidak melihat seperti demikian. Bukan pula membantah ucapan "Mas Menteri".  Sekolah didirikan sebagai salah wujud nyata bernegara yaitu mencerdaskan, membentuk karakter dan akhlak mulia bagi setiap anak bangsa, tanpa terkecuali.  Dalam perkembangannya, terjadi dikotomi kepemilikan sekolah yakni : sekolah negeri yang dimiliki negara dan sekolah swasta yang dimiliki oleh masyarakat.   Setidaknya tiga pertimbangan rasional digunakan oleh orang tua siswa untuk mendaftarkan anak mereka ke sekolah negeri. Pertimbangan itu menjadi Daya Tarik tersendiri.  Daya Tarik sekolah negeri bukan berarti ia lebih baik daripada sekolah swasta. Bu

Menyikapi Insiden Pembakaran Baliho HRS

Insiden pembakaran baliho bergambar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS), oleh sejumlah massa demonstran semestinya tidak perlu terjadi. Memalukan. Alasan apapun tidak bisa menjadi pembenaran adanya tindakan tersebut. Sekarang, muncul aksi balasan dari sejumlah massa yang tidak terima atas insiden tersebut. Potensi konflik horizontal muncul, namun saya tidak berharap hal itu nyata terjadi. Menyikapi kejadian di atas, selayaknya masyarakat tidak perlu bersikap reaktif berlebihan. Saya bisa memahami kemarahan umat Islam atas insiden pembakaran baliho tersebut. Namun, kemarahan yang timbul tetap harus terkendali sehingga tidak menimbulkan keresahan yang lebih besar. Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Perkapolri) Nomor 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyelenggaraan, Pelayanan, Pengamanan dan Penanganan Perkara  Penyampaian Pendapat di Muka Umum. Setiap aparat yang bertugas menangani aksi unjuk rasa, saya menilai mereka memahami peraturan di atas. D

Following

Mengikuti (following) sebuah akun Twitter tampaknya menjadi hal wajib, meski hanya satu following . Sangat mudah mengikuti sebuah akun Twitter . Tinggal klik tombol following .  Dibalik kemudahannya, ada sejumlah pertimbangan untuk melakukan  following , meskipun ada sebagian pemilik akun Twitter  berprinsip 'asal klik' dalam  following .  Setiap pemilik akun Twitter memiliki pertimbangan spesifik untuk melakukan following. Patut dihormati hal tersebut. Saya pribadi menerapkan sejumlah pertimbangan untuk tidak mudah melakukan  following  kepada sebuah akun Twitter . Selektif melakukan following menjadi sebuah prinsip. Beberapa aspek menjadi pertimbangan saya melakukan following yaitu : rasio, tweet dan avatar . Rasio . Perbandingan antara follower  dan following tidak sangat jomplang . Sangat banyak follower namun sangat sedikit following mengindikasikan pemilik akun Twitter berlagak sok artis atau memang artis yang sebenarnya. Begitu katanya.  Bila hal itu saya te

Santai Menyikapi Guyonan

Penerimaan pesan komunikasi sangat beragam. Tidak sama. Sikap pro dan kontra merupakan bentuk  ketidaksamaan tersebut. Beberapa hari saya menyaksikan pro dan kontra terhadap ucapan seorang tokoh agama. Saya menyebutnya 'Ustadz.' Ucapan beliau yang menimbulkan polemik ialah memperbandingkan style pendakwah antar dua suku bangsa di Tanah Air. Saya harus akui bahwa membicarakan suku bangsa dalam ruang terbuka merupakan hal sensitif dan sebisa mungkin dihindari. Tidak menjadi persoalan bila hal tersebut didiskusikan dalam ruang tertutup. Sebagian masyarakat tentu sudah menyaksikan ceramah ustadz tersebut melalui media sosial, YouTube . Meski disampaikan dengan gaya bercanda, namun kesukuan bukanlah bahan guyonan terbaik. Saya mengkritik hal itu. Sejumlah pihak akan merasa disudutkan dengan guyonan tersebut. Itu hampir pasti meski tidak selalu. Respon masyarakat berbeda. Sebagian menilai hal itu sebagai joke semata tanpa tendensi apapun, sebagian lagi mengangap hal itu  sebuah pe

Politik Dinasti

Beberapa hari lalu hingga sekarang ada hal menarik diperbincangkan. Temanya aktual yakni politik dinasti.  Politik dinasti ialah usaha untuk melanggengkan kekuasaan dengan mengajak sejumlah individu yang memiliki hubungan kekeluargaan.  Politik dinasti berkembang di sejumlah negara yang menganut sistem kerajaan (monarki). Tetapi, tidak menutup peluang bahwa politik dinasti berkembang di sejumlah negara yang menganut sistem demokrasi, bahkan di Amerika Serikat sebagai asal sistem demokrasi. Misal, George Walker Bush merupakan putra dari mantan Presiden George Bush.  Hasil akhir politik dinasti ialah sejumlah pemimpin dalam satu hubungan kekerabatan. Keadaan demikian  berisiko menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan. Kita pahami bahwa sistem kerajaan lebih dahulu lahir daripada sistem demokrasi. Politik dinasti lumrah terjadi di negara kerajaan, maka adanya politik dinasti di negara demokrasi merupakan suatu kemunduran. Kemunduran karena ia mengadopsi  sistem yang berlawanan. Politik dinast

Colt Brundul

Minggu pagi ketika banyak orang sibuk dengan persiapan gowes dan senam aerobik, saya malah asyik menyeduh teh hangat.  Saya tetap mencoba istiqamah menerapkan prinsip physical distancing,  semoga cepat berakhir pandemi corona di Indonesia. Sejujurnya saya kehabisan ide untuk menulis di hari ini. Baiklah, saya pilih ide ngawur dan ringan saja daripada nggak ada bahan tulisan.  " Nggak apa apa ya ?" " Okey  kalo begitu !" Anda pernah melihat jenis mobil  di bawah ? Banyak orang menyebutnya sebagai Colt Brundul . Mobil tersebut bermerek Mitsubishi dengan nama varian Colt T120  diproduksi antara tahun 1973-1981 dan merupakan salah satu jenis mobil bak terbuka. Kedua hal ini menjadi sebab ia dikenal sebagai Colt Brundul.  Soal tenaga angkut, sudah pasti terbukti.  Silakan tanya kepada yang pernah menjajalnya. Banyak wong sugih dahulu lebih menyukai membeli colt brundul daripada mobil  pick up lain atau mobil penumpang (station wagon). Pertimbangan manfaat le

Mumet

Sabtu pagi ini langit tampak cerah. Sungguh sayang, kecerahan itu tidak bisa saya nikmati sepenuhnya. Satu hal sebagai penyebabnya yaitu : 'mumet'. 'Mumet' berasal dari boso Jowo yang berarti 'pusing' dalam Bahasa Indonesia. Mumet yang saya alami terjadi bukan karena terhambatnya aliran darah yang membawa oksigen ke otak. Bukan itu.  Mumet karena salah satu aktivitas saya di media sosial (medsos) yang bernama Twitter . Beberapa waktu sebelumnya, saya mengetengahkan berbagai contoh kesalahpahaman di antara pemilik akun Twitter . Masalah tweet berkualitas dan following-follower-unfollow. Saya anggap itu masalah usang di Twitter Kali ini yang membuat mumet ialah narasi tweet . Beragam bentuk narasi tweet dapat saya maklumi mengingat setiap pemilik akun Twitter memiliki latar belakang yang berlainan. Latar belakang pendidikan, keyakinan, gaya komunikasi, sudut pandang dalam mengahadapi masalah dan lain sebagainya. Berbagai hal tersebut menimbulkan variatifny

'Bokong Truk'

Alhamdulillah . Sampai saat ini tidak ada lembaga yang berwenang melakukan sensor terhadap judul tulisan.  "Judulnya vulgar ?" " Nggak juga." " Tuh ada ' bokong ' ?" "Tapi bukan bokong orang." "Okeylah kalo begitu." "Siiiiippppp." Banyak pengalaman diperoleh selama berkendara di jalan raya. Berbagai hal sangat mungkin diperoleh secara secara 'tidak sengaja.' Satu dari sekian banyak hal yang 'tidak sengaja' ditemui ialah gambar dan narasi di ' bokong truk '. 'Bokong truk' ialah  bagian paling belakang pada bak truk. Perhatikan beberapa gambar di bawah. Kedua gambar di atas merupakan hasil kreativitas. Harus tetap diapresiasi. Banyak pemobil maupun pemotor bisa saja tersenyum melihat kedua gambar tersebut dan semisalnya. Senyum mereka saya maknai sebagai bentuk penghargaan. Saya memiliki tiga landasan penghargaan terhadapnya. Satu . Aktualisasi Gagasan. Untuk membuat orang tersenyum, b

Bersekolah di Saat Pandemi

Pagi ini saya membaca berita online sebagai rutinitas harian. Ada salah satu sekolah di daerah Rancasari, Kota Bandung mengadakan kegiatan belajar tatap muka di kelas. Alhamdulillah . Namun, saya kecewa. Kegiatan belajar tatap muka didatangi petugas satuan polisi pamong praja (Satpol PP). Selanjutnya, kegiatan belajar tatap muka dibubarkan oleh Satpol PP. Bisa dipastikan hal tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya menghindarkan siswa dari infeksi Corona . Benar. Tidak ada yang keliru. Semua saling memahami tugas dan wewenang masing-masing. Dari kejadian di atas, ada pertanyaan yang mengganjal dalam benak saya. "Sampai kapan kegiatan belajar di sekolah ditiadakan ?" Menteri pendidikan dan kebudayaan menyatakan bahwa metode tatap muka di kelas merupakan metode terbaik pembelajaran. Semua pihak yang concern dalam pendidikan mendukung pernyataan "Mas Menteri " tersebut. Saat ini, kegiatan belajar tatap muka  harus tergantikan sementara waktu oleh sistem belajar onlin

Tanggapan Klepon tidak Islami

Sebuah berita tidak mesti berbobot tentang informasi yang disampaikan. Beragam hal receh tak berbobot bisa menjadi berita dan viral di masyarakat. Sensasional menjadi salah satu kunci berita receh namun mampu menggegerkan publik. Sebagai penggemar klepon, saya mencoba objektif menyikapi status klepon yang katanya tidak islami . Saya tertarik menerapkan pemahaman saya berkaitan dengan klaim bahwa klepon tidak Islami . Frase italic tersebut akhirnya saya pilih menjadi bagian dari judul. Berharap mampu meng counter berita receh namun sensasional. Perhatikan gambar di atas. Saya tidak pedulikan dari dan untuk siapa ajakan tersebut. Motif melatarbelakangi hal itu juga bukan kapasitas saya untuk menyelidiki. Yuk tinggalkan jajanan yang tidak islami dengan cara membeli jajanan islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami. Bila kita pahami dengan sungguh sungguh, kalimat bercetak miring di atas merupakan suatu ajakan meninggalkan klepon karena dianggap sebagai makanan yang tid

Semester Pendek

Juli dan Agustus. Dua nama bulan pada kalender Masehi menciptakan dua pilihan. Pilihan bagi para mahasiswa. Libur semester atau ikuti semester pendek. Mantan mahasiswa tentu pernah merasakan dua pilihan di atas. Pilihan bersantai menikmati libur atau kembali terkuras energi mengikuti kuliah.   Suka atau tidak suka harus mengambil satu dari dua pilihan tersebut. Mengikuti semester pendek menjadi pilihan lebih menantang daripada berlibur. Di sisi lain, bulan Juli dan Agustus merupakan kewajiban bagi para mahasiswa semester VI untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler di suatu tempat.  KKN reguler hanya berlaku bagi mahasiswa dengan Indeks Prestasi Kumukatif (IPK) memadai untuk lepas dari keharusan mengikuti kuliah semester pendek. Back to semester pendek. Pada mulanya, kehadiran semester pendek ditujukan sebagai kesempatan bagi mahasiswa memperbaiki sejumlah nilai mata kuliah sehingga diperoleh IPK lebih tinggi daripada IPK di semester sebelumnya.   Dua sisi semester pendek menar

Warkop

Ingatan saya ketika mendengar nama warkop ialah warkop DKI. Warung Kopi Dono, Kasino dan Indro. Sebuah grup lawak legendaris Tanah Air. Biasa tayang di televisi ketika Lebaran. Benar nggak ? Namun, bukan tentang warkop DKI kali ini yang saya coba bicarakan. Nggak pernah selesai kalau bicara Warkop DKI. Nggih mboten ? Kali ini tentang warkop yang sesungguhnya. Warung kopi in the real life. Sok nginggris dikit lah..!!! Konsepnya masih sama dengan warkop lain pada umumnya. Sajian utama berupa kopi hitam dan gorengan atau beragam makanan ringan. Yang pasti, warkop ialah tempat paling ramah untuk berkumpul bagi rakyat kecil. Starbukcs -nya wong cilik . Begitulah kira kira. Warkop ini punya sisi spesial bagi kaum pria. " Apanya yang spesial, warkop dari dulu yaa gitu-gitu aja ?" "Eeiitsss.." "Tunggu dulu." "Yang bikin spesial ialah penjualnya. Kalau warkop lain penjualnya lelaki, kali ini yang jual cewek..!!" "Wah...!!!!" "Yaa cewek.

Manfaat Membaca Koran

Saatnya kembali ke Bandung. Selalu ada cerita manis yang saya dapatkan di Kota Kembang. Sewaktu kuliah di Bandung, ada pengalaman non-akademik yang saya peroleh. Bukan masalah percintaan atau gaya hidup konsumtif yang lazim bagi mahasiswa. Pengalaman membaca koran. Itu yang saya maksud. Membaca koran bagi kebanyakan orang mungkin  menjadi hal yang biasa. Sekedar membaca  berbagai berita yang tidak sempat disaksikan di televisi atau didengar di radio. Bagi saya, koran lebih dari sekedar media massa yang memberitakan beragam peristiwa yang telah dan akan terjadi. Terdapat tiga nama koran yang rutin saya baca yaitu Media Indonesia, Koran Tempo dan Pikiran Rakyat.  Kenapa tiga koran tersebut yang saya baca ? Harga. Koran yang dijual sekitar kampus Universitas Padjadjaran di Bandung dan Jatinangor memiliki harga spesial. Spesial yang saya maksudkan ialah harga murah. Benar. Harga murah menjadi alasan rasional membeli koran. Saat itu harga Media Indonesia Rp 1000, Koran Tempo Rp 1000 dan

Menjawab Tuduhan Radikal

Telah lama kata radikal muncul di berbagai pemberitaan. Dari dan untuk siapa kata radikal berasal dan ditujukan menjadi hal menarik dibicarakan. Radikal selalu dan selalu dialamatkan kepada umat Islam, tidak kepada umat agama lain. Anehnya ialah mereka yang mengatakan radikal itu justru umat Islam sendiri. Dia melabeli radikal kepada saudara seiman. Audzubillah min dzaliik. Sandaran tuduhan radikal sangat sederhana yaitu : jenggot panjang, gamis, celana cingkrang dan cadar. Keempat hal itu lazim digunakan sebagai alat mencukupi untuk sebuah tuduhan : radikal . Tidak sesederhana itu predikat radikal dialamatkan, terlebih lagi penuduh dan tertuduh radikal sama sama beragama Islam.  Mudahnya seseorang mengatakan radikal tak lepas dari satu penyebab utama yakni jauhnya ilmu Islam yang dimiliki penuduh. Jika pun dia berilmu secara faqih , patut diduga dia menggadaikan keilmuannya demi tujuan tertentu. Dalam perkembangannya, tuduhan radikal kerap ditujukan kepada umat Islam yang be

Pedagang Kaki Lima (PKL)

PKL menjual beragam jenis makanan dan minuman. Makanan ringan hingga makanan berat. Minuman tradisional hingga minuman kekinian. Orang menamakannya jajanan kaki lima. Bahkan saat ini barang dagangan PKL sangat beragam tidak sebatas makanan dan minuman. PKL mulanya merupakan sebuah istilah bagi pedagang yang berjualan menggunakan gerobak dorong. Gerobak dorong semula memiliki tiga roda : doa roda sepeda motor  terdapat di kanan-kiri dan satu roda kecil yang terletak di bagian belakang. Kedua kaki penjual yang mendorong gerobak itu dianggap sebagai kaki. Dengan demikian penjual makanan dengan gerobak dorong dinamakan sebagai pedagang kaki lima. PKL saat ini berjualan menggunakan mobil,  nggak  lagi mendorong gerobak seperti semula. Makna PKL juga bergeser, saat ini pedagang kaki lima identik dengan pedagang yang berjualan aneka makanan dan minuman yang bertempat di trotoar dan pinggir jalan.  Sebagian besar orang mengaitkan keberadaan PKL di pinggir jalan sebagai penyebab utama kemaceta

Grha. Taman. Pelangi

Grha . Bukan Graha .  Grha diambil dari bahasa Sanskerta yang bermakna rumah , griya .  Graha bermakna buaya dalam bahasa Sanskerta.  Grha dicitrakan sebagai rumah mewah, berukuran luas dan tinggi menjulang. Identik dengan simbol kemakmuran  finansial.  Mustahil orang miskin bisa punya grha . Hanya orang super kaya yang pantas tinggal di grha .  Satu yang pasti grha ialah rumah dengan harga sangat mahal. Kupejam mata melihat imajinasi. Grha .  Hal yang tak mungkin aku dalam naungannya.  Aku seorang anak petani penggarap. Kedua orang-tuaku bekerja menggarap sawah milik orang lain. Buruh tani. Itulah atribut bagi dua orang yang membuatku ada di dunia ini.  Gaweanku angon . Aku seorang gembala kambing. Meski aku seorang gembala kambing namun aku tetap bangga, setidaknya bisa mengikuti jejak para Nabi yang hampir semuanya pernah menggembalakan kambing. Tak lebih dari sepuluh kambing kami miliki. Harta bernyawa yang  kami punya. Aku bersabar dalam derita.  Aku berteduh dari panas dan

Pasal Bagi Pelaku Prostitusi

Untuk ke sekian kali, seorang public figur harus berurusan dengan kepolisian dalam perbuatan tercela. Dia ditangkap di sebuah kamar hotel dengan seorang pria. Mereka bukan pasangan suami istri. Keduanya dalam kondisi telanjang saat polisi datang. Silakan Anda tebak kemungkinan apa yang telah atau akan terjadi. Patut diduga public figur tersebut nyambi sebagai pekerja seks komersial (PSK) atau pramunikmat. Saya tidak berpendapat bahwa keterbatasan ekonomi menjadi penyebab utama terjadinya tindak asusila pelacuran. Sama sekali tidak berpendapat seperti itu. Saya justru berpikir bahwa praktik pelacuran terjadi karena adanya hukum permintaan dan penawaran. Tidak jauh berbeda dengan aktivitas ekonomi yang tetap ada karena hukum permintaan dan penawaran. Pelacuran yang ada di masyarakat memiliki kesamaan dengan transaksi jual beli pada umumnya. Objek jual beli dalam pelacuran ialah pelayanan jasa berupa kenikmatan seksual. Ada penjual, pembeli dan perantara. Pramunikmat sebagai penjual,

Mas Ali

Bandung memiliki banyak kenangan dan keindahan. Beragam moment monumental dan romantis banyak terukir di kota yang berjuluk Parisj Van Java ini. Kesejukan udara dan keramahan warga serta cantiknya mojang Bandung selalu memberi ciri khas di ibukota Jawa Barat ini. Bukan pada kenangan dan keindahan yang ingin saya catatkan di lembaran ini. Bukan. Bukan itu. Tentang seseorang menjadi topik tulisan ringan ini. Mas Ali. Demikian nama panggilannya. Saya tidak tahu persis nama lengkapnya pria bertubuh mungil namun ramah senyum ini. Ia seorang penjual bakso Malang keliling di sekitar tempat saya tinggal.  Ya. Bakso Malang.  Sejatinya dia terlahir sebagai warga Kebumen, Jawa Tengah bukan terlahir dan asli warga Malang, Jawa Timur. "Bakso Malang tapi yang jual orang Kebumen ?" Mungkin itu pertanyaan ringan namun skeptis yang muncul dalam benak Anda tentang sosok Mas Ali. Dia menceritakan dengan sabar dan sangat bermakna tentang Bakso Malang.  Bakso Malang bukanlah bakso yang penjual