Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2020

NdLosor.

Saatnya ke Surabaya.... Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, selalu menarik untuk menjadi sumber berita.  Prestasi, emosi dan sensasi melekat di figur salah satu wanita tangguh ini. Kesekian kali ia menjadi sumber berita di awal pekan ini. Banyak media onLine yang saya baca menyebutkan ia melakukan sujud di depan seorang dokter karena ia merasa bersalah. Saya baca liputan berita tentang hal itu. Satu per satu kalimat saya cermati agar tak salah memahami maksud berita itu. Tak cukup hanya saya membaca beritanya saja, saya lihat di YouTube akan kebenaran berita sujudnya walikota tersebut di hadapan seseorang.  Ya.!!!! Akhirnya saya mendapat potongan video tentang hal itu. Awalnya biasa saja dan tidak ada yang aneh melihat video itu.  Lalu hal dramatis terjadi.  Ia ndlosor   ke permukaan tanah.  Ternyata bukan sujud seperti yang saya baca dari media onLine . Setelah membaca berita dan melihat video Tri Rismaharini, saya akhirnya nulis tulisan pendek ini. Saya hanya fokus kepada ndlosor 

Kesenian Jalanan

Barongsai. Ondel-ondel. Dua kesenian tersebut selalu saya lihat di perumahan Poris, Kota Tangerang.  Bukan pertunjukan seni sarat nilai  keindahan namun kesenian yang berubah menjadi alat untuk mencari uang.  Ngamen . Begitulah istilah yang tepat. Prihatin ? Tentu. Ngasih uang ? Tidak. Tega banget ? Biarin .  Saya tidak tahu pasti sejak kapan barongsai dan ondel-ondel ngamen di sepanjang Stasiun Poris hingga kompleks perumahan Poris.  Yang pasti kedua pertunjukan jalanan itu masih ada sampai tulisan ini dibuat.  Setiap hari.  Saat sore hingga malam.  Maklum saja di lokasi tersebut banyak berjejer pertokoan, pasar dan permukiman. Mereka beraksi tidak sendiri tetapi bersama sama membentuk kelompok. Tampaknya dua kesenian jalanan itu dilakukan secara terorganisir. Saya tidak merasa terganggu oleh kehadiran barongsai dan ondel-ondel tiap sore hari karena hadirnya mereka tidak langsung mengganggu privasi saya.  Mereka juga tidak memaksa untuk memberi uang atas atraksi yang telah mereka

Teh yang Nikmat

Tempo hari saya menikmati kopi hitam untuk mengusir dingin pagi hari di Jakarta. Kali ini saya mau bicara ringan tentang teh. Yups ..!!! Tanaman teh dikenal dengan nama ilmiah Camellia sinensis banyak ditanam di dataran tinggi di Indonesia. Setidaknya beberapa daerah dikenal sebagai penghasil teh yakni Bogor, Subang, Pangalengan, Slawi dan Malang. Teh pada umumnya memiliki tiga jenis : teh hitam, teh hijau dan teh putih. Penggolongan tingkat kepekatan teh ini terkait dengan proses fermentasi selama masa produksi. Fermentasi pada teh dilakukan untuk mendapatkan karakteristik berupa warna seduhan, aroma dan warna ampas seduhan. Semakin pekat warna teh semakin menunjukkan adanya proses fermentasi yang lama. Tingkat kepekatan pada teh juga berbanding terbalik dengan harga di pasaran. Semakin berkurang kepekatan warna  teh semakin mahal harga yang harus dibayar untuk mendapatkannya. Teh putih ialah teh dengan harga di atas rata-rata harga pasar. Secara umum masyarakat Indonesia mengkonsum

Cuanki

Beberapa hari ke belakang timbul keresahan di masyarakat. Keresahan itu karena beredarnya  video yang memperlihatkan seorang pedagang cuanki   meludahi mangkuk kosong sebelum melayani pembeli.  Marah terhadap hal itu ialah hal yang bisa diterima.  Dilihat dari sisi etika, hal tersebut sangat tidak pantas dilakukan oleh siapapun.  Dari semua sisi kehidupan, melihat kelakuan pedagang itu hampir semua manusia  berakal akan mengatakan hal itu suatu kekeliruan fatal.  Hanya kelakuan seorang pedagang curang, semua penjual bakso cuanki kini merasakan imbasnya. Bisa dipastikan masyarakat akan  berhitung beberapa kali untuk membeli bakso cuanki setelah kejadian memalukan ini. Ada rasa sedih dan marah dalam diri saya melihat viralnya video kecurangan penjual cuanki tersebut. Sangat dimungkinkan banyak pembeli  menjadi korban perilaku tak beradab ini. Kesedihan akan hal ini tidak hanya saya rasakan dari sisi pembeli, namun juga rekan rekan sesama penjual cuanki .  Banyaknya pesaing penjual mak

Kopi

Jakarta pagi ini terasa sangat dingin. Tanggal 17 Juni 2020 sekitar pukul 5:40 BBWI. Menuangkan air ke dalam ketel lalu menyalakan kompor menjadi langkah awal mengusir rasa dingin yang menyergap. Sekitar lima menit saya panaskan air dalam ketel. Mendidih air. Saya yakin titik didihnya 100° C meski sampai kini saya tak pernah mengukurnya langsung. Itu pelajaran sekolah yang dulu kita dapat. Kuambil cangkir kecil lalu kutaruh gula sebanyak tiga sendok teh dan kopi bubuk sebanyak dua sendok teh. Rasio 3:2 kerap saya gunakan dalam membuat secangkir kopi hangat yang nikmat. Sambil menunggu kopi siap disruput, saya menulis blog hampa konten ini. Asal tulis dan mengalir saja. Beberapa alasan logis-rasional dapat ditemukan sebagai alasan mengapa banyak orang menyukai kopi. Satu . Bagi sebagian orang, minum kopi bisa menghasilkan ide ide kreatif.  Ini kerap terucap bagi mereka yang pekerjaannya terkait dalam produktivitas gagasan saat mereka  terjebak dalam kondisi kelelahan  menghasilkan gagas

Soto Tak Lagi Nikmat

Siapa tidak pernah makan soto ? Ya. Jenis kuliner ini hampir semua pernah merasakannya. Nikmat dengan limpahan bumbu alami yang menggugah selera. Soto lazimnya dinikmati bersama perkedel kentang , tempe goreng , sate ayam , sate usus maupun telur puyuh namun kurang begitu nikmat bila soto dinikamti bersama kerupuk. Sulit menolak bila ada tawaran soto diberikan dari seseorang. Sangat banyak varian soto di Nusantara misalnya : soto Betawi , soto Bogor , soto Kudus , soto Lamongan , soto Madura , soto Semarang dan coto Makassar . Jenis soto tak hanya terikat dengan asal daerah namun juga cara penyajian yang berlainan. Soto dari suatu daerah bisa kental dengan aroma daging sapi sementara soto dari daerah lain sangat berlimpah aroma ayam.  Ada pula soto yang banyak mengandung bihun di dalamnya namun ada juga soto yang sarat mi kuning dan telor di dalamnya.  Ada yang mengandung tomat dan kubis namun tidak ada untuk jenis soto yang lain.  Soto dengan kandungan santan secara umum lebih gur

Hikmah Perkembangan Kelapa sebagai Pengingat Kematian

Kematian didefinisikan secara ringkas sebagai berpisahnya ruh dari jasad. Berhentinya segala fungsi organ tubuh merupakan akibat dari hal itu. Tulisan singkat ini lebih sebagai analogi sederhana bahwa kematian tidaklah mengenal umur. Bagi masyarakat Jawa, perkembangan buah kelapa memiliki arti filosofis yang membuktikan bahwa kematian tidaklah mengenal usia. Yang lebih tua tidak mesti lebih dulu meninggal dunia daripada yang lebih muda. Kelapa memiliki perkembangan bertahap mulai dari : bluluk , cengkir , degan , dan krambil. Bluluk ialah bentuk buah kelapa yang berukuran sebesar telur ayam. Cengkir ialah bentuk lanjutan dari bluluk yang berukuran sebesar  tangan orang dewasa dan belum memiliki daging buah. Degan ialah buah kelapa muda yang memiliki tekstur kenyal pada daging buah. Banyak orang menikmati degan  dengan cara memakan daging buah dan meminum airnya. Nikmat dan tentu saja segar. Krambil ialah buah kelapa tua yang memiliki tekstur keras pada daging buah. Inilah tahap buah

Wahhabi : Sebuah Tuduhan Keliru

by : b. yudhiarto Membicarakan tentang tuduhan wahhabi memerlukan kesabaran yang dibarengi dengan keilmuan. Bila hanya kesabaran, hal itu tidak mencukupi untuk bisa menghentikan tuduhan wahhabi. Cukuplah dikatakan seseorang itu kurang berilmu bila dengan mudahnya ia mengucapkan kata "wahhabi" ke saudaranya sesama muslim. Mereka yang melontarkan tuduhan wahhabi sebenarnya tidak meyakini secara benar dan memahami secara dalam mengenai apa yang dia ucapkan itu. Umumnya mereka mengatakan bahwa "wahhabi" ialah manhaj (jalan) beragama yang berbeda dengan yang selama ini dia yakini dan lakukan. Dalam konteks ke-indonesia-an, "wahhabi" seringkali identik dengan manhaj yang berbeda dengan mayoritas umat Islam di nusantara. Tuduhan "wahhabi" kerap dialamatkan kepada ustadz yang berguru ke Arab Saudi dan para pengikutnya. Ustadz yang dituduh sebagai ustadz "wahhabi" lazimnya berdakwah dengan ciri : menegakkan tauhid & menghapus kesyirikan, m

Berharap Pujian Berbuah Hujatan

Satu lagi netizen Twitter menjadi korban dari tweet yang dia tulis. Akun @GusN**** namanya. Kultwit sarat unsur subjektif dan tendensius dengan maksud menyudutkan pihak tertentu disertai narasi narsistik dan provokatif menjadi penyebab hal itu terjadi.  Awalnya tweet yang ia tulis menarik simpati banyak netizen. Nama yang religius, foto ava berpeci dan latar belakang pendidikan keagamaan seolah menjadi jaminan akan tweet yang ia kemukakan. Penuh kebanggaan terhadap tempat menimba ilmu tersirat dalam setiap kalimatnya. Singkatnya, tempat ia menimba ilmu agama ialah tempat terbaik dibandingkan lembaga ilmu agama yang lain. Dengan kebanggan berlebihan tersebut, jatuhlah ia ke dalam perbuatan yang tidak semestinya yakni : memberikan tuduhan " wahhabi" bagi individu/jama'ah yang bukan berasal dari tempatnya menimba ilmu. Itu sangat nyata terlihat.  Semakin banyak tweet yang dia tulis, semakin tampak jelas subjektivitas dan tujuannya. Pada tahap akhir tweet yang ditulis

Block Akun Twitter Pengguna Lain

Pekan lalu muncul ketidaksepahaman dari sebuah akun di Twitter tentang "Tweet Berkualitas" sehingga terjadilah aksi block terhadap sejumlah besar akun Twitter Pekan ini muncul kembali ketidaksepahaman dari sebuah akun di Twitter. Masalah saat ini ialah aksi " block " terhadap sejumlah besar akun Twitter lain akibat comment terhadap tweet . Melakukan block ialah hak setiap pemilik akun Twitter. Pada bagian ini tak seorang pun bisa mengintervensi. Namun bila block dilakukan sebagai respon terhadap comment maka akan timbul dua penafsiran : benar dan keliru. Hampir semua pemilik akun Twitter yang waras jiwanya sepakat bahwa block dibenarkan bila tweet berisi hal-hal yang merendahkan harkat manusia, melecehkan/menyerang pribadi, provokatif dan pelbagai hal yang mengarah kepada konfrontasi. Namun aksi block terhadap comment bisa dikatakan keliru bila comment yang masuk imbas dari tweet yang sifatnya "mengada-ada" dan diakhiri dengan kalimat retorik. 

Optimalisasi Informasi

Saat ini kemajuan di bidang teknologi informasi sangatlah pesat. Kemutakhiran perangkat penunjang teknologi informasi (gadget) memiliki durabilitas yang relatif singkat bila dibandingkan dengan cepatnya perkembangan tersebut. Semakin cepatnya transformasi perangkat teknologi informasi (gadget) semakin cepat pula arus informasi mengalir.  Berkaca pada hal tersebut, kemudahan dalam mendapatkan informasi setiap waktu bukan lagi hal luar biasa bila dibandingkan beberapa tahun ke belakang.  Namun demikian, informasi yang sangat mudah diperoleh terasa sia sia bila tidak ditindaklanjuti menjadi hal produktif yang bernilai. Informasi tetaplah menjadi sebuah potensi bila tak termanfaatkan untuk tujuan spesifik. Namun,  informasi bisa beralih rupa menjadi data manakala dihadapkan kepada tujuan konstruktif. Optimalisai informasi dalam judul tulisan ini dimaksudkan untuk membangun beragam hal  konstruktif yang diperoleh berdasarkan informasi yang ada. Kemampuan setiap individu berbeda dalam meng

RUU HIP : Kontroversi di Saat Pandemi

#by : b. yudhiarto# Untuk kesekian kali, publik Tanah Air terusik di saat pandemi Corona belum menunjukkan titik akhir. Keterusikan itu tidak hanya dirasakan sedikit golongan tertentu namun keterusikan itu hampir pasti dirasakan seluruh komponen bangsa. Akademisi, purnawirawan, rohaniawan, bahkan rakyat awam pun merasakan ada yang tidak beres dengan hadirnya Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasil (RUU HIP). RUU HIP tersebut sangat dan sangat berpotensi meruntuhkan Pancasila sebagai Dasar Negara.  Potensi runtuhnya Dasar Negara itu ditandai dengan adanya degradasi panca-sila menjadi tri-sila  kemudian mengkristal menjadi eka-sila yang dijiwai semangat gotong royong. Semua elemen bangsa ini telah sepakat bahwa Pancasila sebagai Dasar Negara ialah suatu hal sangat haram untuk diubah.  Pancasila merupakan wujud konsensus bersama semua golongan untuk menyatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan beragam latar belakang yang dimiliki.  Mengubah Pancasila sama artin

Khatam aL Qur'an Setiap 30 Hari

#by : b. yudhiarto# Al Qur'an ialah Kalamullah. Al Qur'an merupakan wahyu yang diTurunkan kepada Rasullulah. Pada zaman Rasullullah masih hidup, al-Qur'an ditulis pada media sederhana yaitu pelepah kurma dan kulit binatang. Sampai dengan akhir kekhalifahan 'Umar bin Khatthab, al Qur'an belum dibukukan dalam satu kesatuan. Pada masa kekhalifahan 'Utsman bin 'Affan, usaha mengumpulkan tulisan al-Qur'an yang terpisah-pisah mulai dilakukan.  Al Qur'an yang tersusun dalam satu kitab tersebut kini dikenal dengan sebutan Mushaf   &Utsmani. Saya sehari-hari bertilawah menggunakan al Qur'an Qat Beirut. Mushaf tersebut terdiri dari 604 halaman. Cara mengkhatamkan Mushaf Qur'an Beirut ialah : 1. Membagi jumlah halaman dengan jumlah hari dalam sebulan (Masehi). Mushaf berisi 604 halaman                kita bagi dengan 30 hari, maka          diperoleh hasil 20,13                            halaman/hari.  Kita jadikan sebagai target pertama sebanyak

Adakah Tweet Berkualitas ?

#by : b. yudhiarto# Menarik menyaksikan beberapa hari lalu ada kesalah-pahaman kecil di jagad Twitter. Akar masalahnya sederhana : keengganan untuk mem- follow balik (follback). Tidak menjadi masalah bila keengganan itu dilanjutkan. Buktinya, dia memiliki follower lebih dari 100.000 tetapi following nya kurang dari 100 dan tak ada seorangpun keberatan terhadap ketidakseimbangan rasio follower terhadap following serta tak ada aksi protes atau demonstrasi besar-besaran netizen Twitter menuntut keseimbangan rasio yang dimiliki. Yang memantik perdebatan ialah adanya persyaratan yang diperlukan untuk di- follow back yakni : tweet berkualitas dari inisiator followback . Adanya persyaratan tersebut menunjukkan ada pihak yang lebih pintar daripada yang lain dan ada pihak yang lebih rendah daripada yang lain. Mendefinisikan tweet berkualitas ialah hal yang sangat subjektif karena beragamnya standard kualitas dan pedoman teknis yang dari setiap pemilik akun Twitter. Twitter juga tidak m

"Nggak Masuk Akal !!!"

#by : b. yudhiarto# Saya yakin kita sering mendengar jawaban "Nggak Masuk Akal !!!" dari seseorang kepada lawan bicaranya atau bahkan kita sendiri pernah menjawab dengan jawaban tersebut kepada seseorang sebagai respon dalam berkomunikasi. Banyak penyebab frase pendek "Nggak Masuk Akal !!!" terucap. Cara berpikir manusia yang beragam dan kompleks  menghasilkan berbagai tanggapan selama berlangsungnya proses komunikasi. Karakter individu sangat variatif : frekuensi bicara, berpemikiran konstruktif, berpemikiran sederhana dan sebagainya bahkan ada pula yang berpemikiran seorang oppurtunis. Beragam karakter tersebut tentu membuat sedikit sendatan dalam proses komunikasi.  Seseorang yang berpemikiran visioner, edukatif, solutif, dengan latar belakang tinggi  kerap mendapat jawaban "Nggak Masuk Akal !!!" bila berkomunukasi dengan seseorang berpemikiran sederhana, pragmatis, dan berlatar belakang pendidikan sekedarnya. Hal serupa bisa terjadi sebaliknya. "N

Kemiskinan atau Kebodohan : Mana yang Lebih Dulu ?

#by : b. yudhiarto# Sulit atau mudah menjawab judul di atas ? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kemiskinan ialah suatu keadaan tanpa memiliki banyak harta dan keadaan yang selalu berada dalam kekurangan. Sedangkan  kebodohan ialah keadaan yang sulit untuk mengerti suatu hal.  Kemiskinan dan kebodohan bertemu pada satu titik yang sama pada sebuah lingkaran. Sehingga menentukan mana yang lebih dahulu ada diantara keduanya menjadi sebuah hal yang menarik untuk dipahami. Menentukan pilihan mana yang lebih dulu ada antara kemiskinan atau kebodohan bisa menjadi hal mudah bila pilihan ditentukan tanpa didasari pemikiran, namun bisa menjadi hal yang bermakna bila pilihan didasarkan pada objektivitas berbasis data sehingga memunculkan rasionalitas dan bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Ada dua pendekatan dalam menentukan awal eksistensi kemiskinan dan kebodohan yakni : pendekatan akademis dan pendekatan religius. Pertama . Metode yang digunakan dalam pendekatan akademis ialah dengan

TINJAUAN UMUM MENYIKAPI PERMASALAHAN

#by : b. yudhiarto# Telah diketahui dan sulit dinegasikan bahwa manusia ialah makhluk sosial yang membutuhkan sesamanya dalam keseharian. Kebutuhan terhadap sesamanya melahirkan bentuk interaksi sosial yang beragam bentuknya. Keberagaman bentuk tersebut seringkali membuahkan permasalahan. Permasalahan yang ditimbulkan dalam interaksi salah satunya dilatarbelakangi oleh kemampuan berpikir dan bersikap yang tidak seragam antar individu. Begitu kompleksnya permasalahan sehingga sangat sulit melokalisasi suatu masalah. Ini terjadi karena suatu masalah biasanya ada keterkaitan dengan masalah yang lainnya. Terdapat dua bentuk masalah berdasarkan ukuran permasalahan yang ada : kecil dan besar. Bentuk masalah kecil dapat berupa masalah yang hanya melibatkan diri pribadi dan keluarga sedangkan bentuk masalah besar dapat berupa masalah kompleks yang menyangkut masyarakat dan negara. Sejatinya permasalahan yang timbul lebih disebabkan adanya perbedaan sudut pandang dan bukan berdasarkan kebe

Siapakah Ahlussunnah wal Jama'ah ?

Siapakah Ahlussunah wal Jama’ah ? #by : b. Yudhiarto# Nama Ahlussunnah wal Jama’ah begitu indah untuk semua umat Islam.  Keindahan nama tersebut membuat setiap muslim ingin selalu terikat didalamnya. Ahlussunnah wal Jama’ah bukanlah milik sedikit orang, milik kelompok/ organisasi tertentu juga bukan klaim pengakuan dari seseorang. Siapakah Ahlussunnah wal Jama’ah yang sesungguhnya ? Memahami makna dari Ahlussunnah wal Jama’ah haruslah dikembalikan sebagaimana nama tersebut terbentuk pada mulanya. Hal keliru bila memahami arti Ahlussunah wal Jama’ah hanya berdasarkan konsep kekinian (muta’akhir). Kata ‘ahlu’ secara terminologi bermakana sebagai ‘pengikut ; penerus’.  Hal ini cukup mudah dipahami karena konsepnya sangat sederhana. Kata “sunnah” secara terminologi bermakna segala perbuatan Zhahir dan perbuatan Bathin yang dilakukan Rasulullah shalallahu alaihi was sallam yang mencakup keyakinan (aqidah), ucapan, tindakan, perintah, larangan, bahkan sikap diam beliau. "Sunnah" b

Memahami Wahhabi Secara Tepat

#by : b. yudhiarto# Apa yang terlintas ketika kata “Wahhabi” terdengar oleh telinga ? Bisa dipastikan akan banyak tanggapan yang sebagian besar bernada negatif bila mendengar hal tersebut. Wahhabi digunakan oleh bangsa-bangsa penjajah di negara-negara mayoritas berpenduduk muslim untuk membuat stigma buruk terhadap perlawanan yang dilakukan kaum muslimin yang tertindas.  Di India, wahhabi digunakan untuk menamai perlawanan kaum muslimin dalam memerangi penjajahan Inggris.  Hal yang serupa terjadi saat Perancis menjajah negara-negara di Afrika Utara dan Italia saat menguasai Libya.  Di Indonesia juga terjadi hal tersebut ketika Belanda melabeli Imam Bondjol di Sumatera Barat sebagai seorang wahhabi. Kini, sebutan wahhabi ditujukan kepada dakwah Islam yang dirasa kurang cocok atau bertentangan dengan tradisi keislaman bagi sebagian besar penganut Islam di Indonesia.  Sesama muslim pun mudah sekali melontarkan tudingan wahhabi kepada sesamanya hanya karena perbedaan memahami hukum fiqih.

Ibadah yang AfdhaL

#by : b. yudhiarto# Menjadi fitrah bagi manusia  membutuhkan Allah dalam hidupnya. Bentuk nyata kebutuhan manusia terhadap Allah ialah ibadah.  Secara ringkas, ibadah didefinisikan sebagai segala bentuk ketaatan kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala yang meliputi amalan zhahir dan amalan bathin untuk mendapat Ridha-Nya.  Di dalam Aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah, ibadah merupakan bentuk keimanan terhadap Tauhid ‘Uluhiyyah. Semua manusia tentu ingin agar ibadah yang dilakukan diterima Allah Ta’ala. Ada dua syarat suatu ibadah diterima oleh Allah yakni : Ikhlas dan ‘Ittiba. Pertama. Ikhlas ialah melakukan ketaatan atau peribadahan semata-mata karena Allah dan mengharapkan pahala dari-Nya. Hal yang keliru bila memaknai ikhlas sebagai sesuatu yang dilakukan tanpa mengharap pamrih apapun.  Sederhananya, ikhlas ialah mengharap pahala dari Allah Arrahman Arrahim.  Ikhlas merupakan hal yang bukan mustahil  dilakukan hanya godaan untuk mengharap sanjungan dan pujian dari manusia itulah suatu kendala ya

Memahami Munafik

Memahami Munafik   #by : b. yudhiarto# Tuduhan munafik kepada seseorang ialah suatu perkara besar di sisi Allah namun hal ini kerap terucap dari sebagian kita. Sepanjang diutus menjadi Rasul, Nabi SAW tidak pernah mengeluarkan tuduhan munafik secara terbuka kepada seseorang. Nabi SAW mengetahui siapa saja orang munafik namun beliau menahan diri untuk tidak mengumumkan hal tersebut kepada para shahabat. Hanya kepada Hudzaifah ibnuL Yaman, Nabi SAW memberitahukan siapa yang tergolong orang munafik dan Hudzaifah ibnuL Yaman juga tidak membuka rahasia tentang siapa saja orang munafik yang disebutkan Rasulullah. Nifak ialah menampakkan kebaikan dan menyembunyikan keburukan. Pelaku nifak disebut sebagai munafik. Munafik pertama ialah Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul. Munafik hanya akan menampakkan diri ketika umat Islam lemah atau mengalami perpecahan. Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul tidak pernah secara nyata menentang Nabi SAW dan melecehkan Islam karena pada saat dia hidup, Rasulullah dan para